PENCEMARAN
UDARA MAKASSAR
NAMA : frederik mikael jumat
STBK : 45 10 101
007
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
BAHASA INGGRIS
Universitas
45 makassar
2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena berkat, rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah Bahasa Indonesia dengan topik” Polusi udara di Kota Makassar” dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat sabagai
pengganti ujian final mata kuliah Bahasa Indonesia sebagaimana yang telah
ditetapkan oleh dosen pembimbing kepada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan( FKIP ) jurusan Bahasa Inggris.
Penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini secara
moril maupun materi, sehingga pembuatan makalah ini dapat di selesaikan dengan
baik.
Penulis menyadari bahwa pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna, karena itu sangat diharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatian dan dukungan penulis
mengucapkan terima kasih.
Makassar,
25 Juni 2011
Penulis.
DAFTAR ISI
Kata pengantar..................................................................................................................... i
Daftar isi.............................................................................................................................. ii
I.
PENDAHULUAN................................................................................................................ 2
1.1
Latar belakang......................................................................................................... 2
1.2
Identifikasi masalah................................................................................................. 5
1.3
Batasan masalah..................................................................................................... 5
1.4
Rumusan masalah................................................................................................... 5
1.5
Tujuan penelitian..................................................................................................... 6
1.6
Manfaat penelitian.................................................................................................. 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 6
2.1
Pengertian Polusi..................................................................................................... 6
2.2
Pencemaran udara atau polusi udara..................................................................... 7
2.3
Dampak dari polusi udara..................................................................................... 10
2.4
Solusi dalam mengatasi......................................................................................... 12
III. DAFTAR PUSTAKA
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran
udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah banyak yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup,
mengganggu estetika dan kenyamanan, merusak properti.atau pencemaran udara adalah masuknya, atau
tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan
terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum
serta menurunkan kualitas lingkungan.Melihat dari definisi diatas maka kondisi
lingkungan kita saat ini sangat memprihatinkan bahkan sangat mengancam
kelangsungan hidu kita. Pada kurun lima tahun belakangan ini pembahasan
mengenai iklim dibeberapa Negara menjadi topik
hangat bahkan Indonesia sendiri di tunjuk menjadi tuan rumah dalam
konfrensi dunia dalam penanganan masalah iklim.perubahan iklim yang terjadi
saat ini disebabkan oleh beberapa factor antar lain; Pencemar
primer pencemar yang di timbulkan
langsung dari sumber pencemaran udaracontohnya kebakaran,asap pabrik,kendaraan
bermotor,penimbunan sampah,letusan gunungserta Pencemar sekunder pencemar
yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.contoh:
Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik.
Adapun beberapa pandangan mengenai
polusi yang berkaitan pada wilayah Makassar sendiri diantaranya adalah:
"Langkah-langkah persiapan untuk mewujudkan
hal itu mulai dilakukan dengan sosialisasi kepada mahasiswa dan akademisi serta
para sopir angkutan kota atau 'pete-pete' yang setiap hari melayani penumpang
masuk keluar Unhas," Kondisi itu menyebabkan degradasi lingkungan seperti
terlihat dari menyempitnya ruang terbuka hijau (RTH) dari sekitar 35 persen
pada 1970-an menjadi hanya 10 persen saja pada saat ini. Ancaman lain terhadap
eksistensi kota di Indonesia, kata Djoko, adalah makin meningkatnya bencana
alam akibat pergeseran lempeng bumi serta perubahan iklim. kata Humas Unhas
Dahlan Abubakar,(2011:2).
"Polusi udara dalam ruangan merupakan salah
satu ancaman terbesar kami kesehatan lingkungan ... lebih besar daripada situs
limbah beracun dan perusakan lapisan ozon." Badan Perlindungan Lingkungan
Nasional,(2010:1).
''Saya tidak tahu, apakah karena penelitian
pencemaran udara ini adalah ''lahan kering''? Padahal, ancaman polutan udara
sebenarnya sangat berbahaya bagi manusia terutama dalam jangka waktu yang
panjang, tetapi tidak menjadi perhatian karena ancamannya tidak kelihatan.
Tidak kelihatan tetapi ancamannya pasti," jelasnya. Direktur Jurnal
Celebes Mustam Arief, kepada BKM,(2010:1).
"Saat ini memang kita belum merasakan efeknya
tetapi mungkin kita telah teracuni udara yang dihirup (carbondioksida) atau
CO2. Sementara perbaikan alam tidak cukup. Olehnya BLH mesti jeli dan menyikapi
persoalan ini secara serius," kata Nelson. Anggota Komisi C DPRD Makassar
dari Fraksi Makassar Bersatu, Nelson Marnanse Kamisi,(2010:3).
Sementara itu, Kepala Sub Seksi Pengawasan Limbah
Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) Badan Lingkungan Hidup Kota Makassar,
mengatakan, hasil pengukuran kualitas udara ambien di Makassar sesuai standar
keputusan Gubernur No 14 tahun 2003 tentang Bakumutu Udara Embien dan Baku Mutu
Tingkat Kebisingan. Dimana rata-rata hasilnya menunjukkan kondisi udara yang
baik atau masih berada diambang batas
Hasil pengukuran kualitas udara masih cukup bagus. Tingkat pencemaran dari beberapa parameter yang diukur tingkat pencemaran masih dalam batas rendah. "Selain masalah kebisingan juga hasil pengukuran air kanal ada yang tercemar. Misalnya di Kanal Jongaya, pencemaran dapat dilihat dari parameter BOD5 dan COD, karena melebihi baku mutu. Kondisi ini tentu bisa memengaruhi kualitas air tanah, Nirman(2010:5).
Hasil pengukuran kualitas udara masih cukup bagus. Tingkat pencemaran dari beberapa parameter yang diukur tingkat pencemaran masih dalam batas rendah. "Selain masalah kebisingan juga hasil pengukuran air kanal ada yang tercemar. Misalnya di Kanal Jongaya, pencemaran dapat dilihat dari parameter BOD5 dan COD, karena melebihi baku mutu. Kondisi ini tentu bisa memengaruhi kualitas air tanah, Nirman(2010:5).
“Salah satu upaya yang telah
ditempuh oleh Pemkot Makassar dalam upaya mengurangi tingkat polusi di Makassar
diantaranya mengoptimalkan pemanfaatan ruang terbuka hijau dengan menanam
pohon, menggalakkan program penghijauan, Gerakan Makassar Green and Clean,
serta program daur ulang sampah yang dapat menghasilkan barang bernilai ekonomi
dari hasil pengolahan sampah produktif,” papar Walikota Makassar, Ir. Ilham
Arif Sirajuddin, MM.
1.2 Identifikasi Masalah
a. Pengertian polus udara
b. Mendskripsikan hal-hal yang mengakibatkan polusi udara
c. Menjelaskan dampak yang ditimbulkan
d. Menganalisa berapa besar dampak yang ditimbulkan
e. Apa saja efek dari polusi udara
f. Bagaimana solusi dalam mengatasi
1.3 Batasan Masalah
a. Pengertian polusi udara
b. Mendskripsikan hal-hal yang mengakibatkan polusi udar
c. Menganalisa berapa besar dampak yang ditimbulkan
d. Bagaimana solusi dalam mengatasi
1.4 Rumusan Masalah
a. Pengertian polusi udar
b. Mendskripsikan hal-hal yang mengakibatkan polusi udara
c. Menganalisa berapa besar dampak yang ditimbulkan
d. Bagaimana solusi dalam mengatasi
1.5 Tujuan Penelitian
a. Mendefinisikan pengertian dari polusi udara
b. Mendeskripsikani hal-hal yang mengakibatkan polusi udara
c. Menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari polusi udara
d. Memaparkan solusi dalam mengatasi
1.6 Manfaat Penelitan
a. Memberikan pemahaman akan bahaya dari polusi udara
b. Memberikan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan
c. Pengembangan program studi
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Polusi
Polusi atau pencemaran
lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Zat atau
bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu
zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap
makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara
berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat member efek
merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlahnormal
2. berada pada waktu yang tidaktepat
3. berada pada tempat yang tidaktepat
2. berada pada waktu yang tidaktepat
3. berada pada tempat yang tidaktepat
.
2.1 Pencemaran udara atau polusi udara
2.1 Pencemaran udara atau polusi udara
Pencemaran
udara merupakan salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan polusidi kota
Makassar,seperti yang dikatakan oleh
Direktur Jurnal Celebes Mustam Arief, kepada BKM, Kamis (17/3)n mengatakan, sebagai kota besar yang berkembang pesat, Makassar memiliki potensi pencemaran udara yang tinggi.
Tetapi, hingga sekarang ancaman ini sepertinya tidak dihiraukan pemerintah daerah dan instansi terkait. Para ilmuan di perguruan tinggi atau peneliti di Makassar tampaknya juga malas meneliti kualitas udara di kota ini.
penelitian kualitas udara di Kota Makassar dilakukan sekitar lima tahun lalu oleh Universitas Indonesia. Sesuai hasil penelitian tersebut, beban pencemaran udara 279.046.694,4 ton pb per tahun dan 502.254.342 ton CO2 per tahun," jelasnya.
Dengan kondisi ini, sebenarnya Makassar mestinya membutuhkan ruang terbuka hijau 8.621 ha atau dengan sekitar 862-an pohon. Padahal ketika itu, ruang terbuka hijau di Makassar baru sekitar 5 persen dari luas Kota Makassar.
Itu lima tahun yang lalu, dimana ekspansi pengembangan kota dan aktivitas manusia serta industri masih minim. Bayangkan saja dengan saat ini, kota Makassar makin luas, aktivitas manusia dan industri meningkat dengan pesat, kendaraan bermotor makin membanjiri Makassar. Sementara Makassar, sepertinya mengabaikan ancaman ini. Sesuai peraturan tata ruang, ruang terbuka hijau yang ideal adalah 30 persen dari luas kota, sedangkan Makassar sesuai informasi baru mencapai lebih dari 10 persen. Pemkot Makassar harus menekan laju polusi udara salah satu di antaranya dengan membatasi membatasi kendaraan bermotor dan aktivitas industri.Paling penting dilakukan adalah memacu penambahan ruang terbuka hijau (penghijauan), serta mengampanyekan pola hidup masyarakat kota Makassar yang ramah lingkungan. Pemkot Makasar ke depan juga harus tegas menegakkan aturan-aturan di bawah payung regulasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, tetang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Direktur Jurnal Celebes Mustam Arief, kepada BKM, Kamis (17/3)n mengatakan, sebagai kota besar yang berkembang pesat, Makassar memiliki potensi pencemaran udara yang tinggi.
Tetapi, hingga sekarang ancaman ini sepertinya tidak dihiraukan pemerintah daerah dan instansi terkait. Para ilmuan di perguruan tinggi atau peneliti di Makassar tampaknya juga malas meneliti kualitas udara di kota ini.
penelitian kualitas udara di Kota Makassar dilakukan sekitar lima tahun lalu oleh Universitas Indonesia. Sesuai hasil penelitian tersebut, beban pencemaran udara 279.046.694,4 ton pb per tahun dan 502.254.342 ton CO2 per tahun," jelasnya.
Dengan kondisi ini, sebenarnya Makassar mestinya membutuhkan ruang terbuka hijau 8.621 ha atau dengan sekitar 862-an pohon. Padahal ketika itu, ruang terbuka hijau di Makassar baru sekitar 5 persen dari luas Kota Makassar.
Itu lima tahun yang lalu, dimana ekspansi pengembangan kota dan aktivitas manusia serta industri masih minim. Bayangkan saja dengan saat ini, kota Makassar makin luas, aktivitas manusia dan industri meningkat dengan pesat, kendaraan bermotor makin membanjiri Makassar. Sementara Makassar, sepertinya mengabaikan ancaman ini. Sesuai peraturan tata ruang, ruang terbuka hijau yang ideal adalah 30 persen dari luas kota, sedangkan Makassar sesuai informasi baru mencapai lebih dari 10 persen. Pemkot Makassar harus menekan laju polusi udara salah satu di antaranya dengan membatasi membatasi kendaraan bermotor dan aktivitas industri.Paling penting dilakukan adalah memacu penambahan ruang terbuka hijau (penghijauan), serta mengampanyekan pola hidup masyarakat kota Makassar yang ramah lingkungan. Pemkot Makasar ke depan juga harus tegas menegakkan aturan-aturan di bawah payung regulasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, tetang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2.1.1 Jenis-jenis gas yang mengakibatkan polusi udara yakni:
a. Gas CO dan COz. Karbon
monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hash
pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas
COZ dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu
pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat
panas matahari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat C02
disebut juga sebagai efek rumah kaca.
b. Gas HzS. Gas ini
bersifat racun, terdapat di kawasan gunungberapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran
minyak bumi dan batu bara.
c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.
c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.
d. Batu bara yang
mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng-hasilkan sulfur dioksida. Sulfur
dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan
asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan
yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia,
hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada
daun, batang, dan benih.
Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan
radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk
ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di
tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir
terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi,
berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian.
Ada juga prinsip efek rumah kaca menyebakan terjadinya pemanasani.
Panas dari matahari yang masuk ke atmosfer bumi, tidak semuanya bisa
dipantulkan kembali keluar atmosfer. Sebagian panas tersebut tetap tertahan di
dalam atmosfer bumi. Penyebabnya adalah polusi besar-besaran gas CO2. Gas CO2
yang berlebihan bisa menghambat keluarnya panas matahari yang dipantulkan .
2.2 Dampak Dari Polusi
Udara
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa polusi udara dapat
mengakibatkan beberapa ganguan baik pada manusia,hewan tumbuhan bahkan alam itu
sendiri. Untuk lebih jelas maka harus dibedakan secara umum apa saja penyebab
polusi udarah di kota Makassar dan apa dampaknya.
Secara umum penyebab populasi udara di Kota Makassar ada dua macam yaitu :
1. Faktor Internal (alamia)
Contoh : Debu yang
berterbangan akibat tiupan angin proses pembusukan sampa dan lain-lain.
2. Faktor Eksternal (Hasil Kegiatan Manusia)
Contoh : Hasil pembakaran bahan bakar fosil, debu atau serbuk dari kegiatan industri pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan keudara,asap pabrik, suara bising akibat kendaraan bermotor, asap orang merokok dan lain-lain.
2. Faktor Eksternal (Hasil Kegiatan Manusia)
Contoh : Hasil pembakaran bahan bakar fosil, debu atau serbuk dari kegiatan industri pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan keudara,asap pabrik, suara bising akibat kendaraan bermotor, asap orang merokok dan lain-lain.
a. Pengaruh pencemaran udara terhadap lapisan ozon
Kerusakan lapisan ozon disebabkan karena bereaksi dengan radikal bebas Chlor. Radikal Chlor berasal dari senyawa CFC yang banyak digunakan sebagai bahan pendingin AC, Lemari es dan juga digunakan pada bahan penyemprot ensektisida, penyemprot cat, penyemprot rambut, penyemprto parfum serta pada pelarut bahan pencuci kering ( Dry Cleaning). Senyawa CFC dikenal dengan nama dangan Freon.
Dengan bocoran CFC ke udara, maka CFC akan bergerak kelapisan Atmosfer. Pada lapisan ini, dibawah pengaruh radiasi sinar Ultraviolet berenergi tinggi, bahan tersebut terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat pemecahan ozon menjadi gas oksigen (O2). Di perkirakan suatu atom Klor akan dapat mengurai 100.000 molekul O3 Di samping, itu gas dari rumah kaca dan beberapa atom lainnya seperti bahan yang mengandung bromium (Br), yang disebut halon juga ikut memperbesar pemecahan ozon tersebut.
b. Pengaruh lubang ozon terhadap kehidupan
Dengan berkurangnya lapisan ozon dalam atmosfer, maka radiasi ultraviolet lebih banyak sampai kepermukaan bumi. Badan proteksi lingkungan Amerika (EPA) memperkirakan 5% ozon yang berkurang akan dapat menyebabkan gannguan pada makhluk hidup.
Puluhan tahun lagi
pemanasan global semakin dahsyat. Kalau tidak dicegah dari sekarang, bukan
tidak mungkin 50 tahun kemudian sebagian dari pulau-pulau di Indonesia akan
hilang tenggelam. Soalnya, es di kutub akan mencari dengan meningkatnya suhu
pemukaan bumi. Selain itu, manusia bisa kelaparan karena produksi makanan di
dunia semakin sedikit. Adalah tanggung jawab semua orang untuk mencegah
peningkatan pemanasan global.
Ada beberapa dampak dari pengaruh polusi udara di kota Makassar
adalah sebagai beriut:
a. Lebih banyak kangker sel
basal dan sel squamous, tetapi akan segera sembuh bila cepat diobati.
b. Lebih banyak kasus kangker
kulit melanoma yang sering berakibat fatal dan menyebapkan kematian tiap tahun.
c. Menaikan kasuk katarak pada mata, kulit
terbakar pada matahari dan kangker pada mata sapi.
d. Menghambat daya kebal pada
manusia sehingga lebih mudah terinfeksi penyakit.
e. Peningkatan kasus
kerusakan mata akibat asap fotokimia.
f. Penurunan produksi tanaman
pangan seperti beras, jagung dan kedelai.
g. Kenaikan suhu udara
(pengaruh gas rumah kaca) karena terjadi perubahn iklim, penurunan produksi
pertanian, dan kematian hewan liar yang dilindungi.
2.3 Solusi Dalam Mengatasi
Apa yang kita lakukan
untuk membantu mencegah peningkatan polusi udara di kota Makassar :
a. Mencintai dan memelihara
tumbuhan dan tanaman.
b. Menggunakan kendaraan
bermotor seperlunya saja. Kalau hanya dekat, tidak perlu menggunakan motor atau
mobil.
c. Mengurangi pembakaran. Misal, pembakaran sampah, hindari pembakaran
hutan.
d. Penghijauan hutan
e. Hindari penggunaan barang secara mubazir
f. Untuk ekosistem laut, hindari perusakan karang dan pencarian ikan
dengan merusak ( penggunaan bom atau semacamnya).
g. Dan sebagai mahasiswa teknik Nuklir, saya sangat setuju sekali
pembangunan PLTN, karena melihat kepentingan mengatasi polusi dan global warming.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawati.2010.”lingkungan dan kualitas hidup kota”.http://radmarssy.wordpress.com/20
juni 2011
Kirmanto joko.2008.”polusi kota-kota Indonesia”http://www.tribun-timur.com/read/artikel/134110/
Adam,yohanes.2011.”
Pete-pete.Bakal.Dilarang.Masuk.Unhas”
http://edukasi.kompas.com/read/27 september
2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar